Motivasi berprestasi
terdiri atas dorongan-dorongan dari dalam individu untuk dapat mencapai tujuan
dan bertahan ketika menghadapi rintangan. Weiner (1972) mengemukakan bahwa
motivasi berprestasi terdiri atas empat komponen.
Pertama . Menyukai
aktivitas yang prestatif dan mengaitkan keberhasilan dengan kemampuan dan usaha
keras. Individu akan meras puas dan bangga atas keberhasilannya sehingga akan
berusaha keras untuk meiningkatkan segala kemungkinan untk berprestasi. Ketika
mengerjakan tugas ia lebih didorong oleh harapan untuk sukses daripada untuk
menghindari gagal (Heckhausen, 1967).
Kedua. Beranggapan
bahwa kegagalan disebabkan oleh kurangnya usaha. Individu dengan motivasi
berprestasi tinggi akan merasa marah pada diri sendiri dan merasa menyesal
apabila prestasi yang dicapai tidak sebaik apa yang diharapkan, karena ia seharusnya
dapat mencapai prestasi yang tinggi kalau ia berusaha lebih keras lagi (Madina,
1998).
Ketiga. Selalu
menampilkan perasaan suka bekerja keras dibanding individu lain yang mempunyai
motivasi berprestasi rendah. Hal ini menjadikan ketangguhan individu dalam
menjalankan tugas. Ia akan memelihara kualitas kerja yang tinggi untuk
menyelesaikan tugas dengn sukses, untuk dapat mencapai prestasi terbaik yang
dapat diraihnya dan mengungguli orang lain (Heckhausen, 1967).
Keempat. Mempunyai
satu pertimbangan dalam memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang, yaitu
tugas yang tidak terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar. Hal ini
dikarenakan orientasi motivasi berprestasi adalah adanya kesuksesan sebagai
nilai prestasi, sehingga tugas yang terlalu mudah tidak bernilai tantangan dan
tugas yang terlalu sulit akan sedikit memberikan kemungkinan untuk berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar