Konsep Keanekaragaman Hayati
Setiap makhluk hidup mempunyai sifat yang sama
atau berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Keaneka-ragaman hayati
terbentuk akibat adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri
makhluk tersebut. Jadi, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman
makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan
ekosistem di suatu daerah.
Penyebab keanekaragaman hayati ada dua faktor, yaitu
faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan
atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.
Sebaliknya, faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi
(fenotipe) organisme.
Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, misal keanekaragaman gen pada manusia.
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, misal keanekaragaman gen pada manusia.
Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada
perbedaan sifat antara lain warna mata (biru, hitam, dan cokelat),
ukuran tubuh, warna kulit (hitam, putih, sawo matang, dan kuning), serta
bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting). Keanekaragaman sifat
tersebut
disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut gen.
disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut gen.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna
kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS Ar Ruum: 22)
Gb. Keanekaragaman Gen pada Manusia
Semua makhluk hidup dalam satu jenis (spesies)
memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen adalah substansi
terkecil atau unit dasar yang membawa faktor keturunan. Melalui gen
inilah sifat-sifat dari induk diwariskan kepada keturunannya.
Perbedaan gen (variasi gen) pada setiap makhluk hidup
mengakibatkan sifat genotipe dan sifat fenotipe pada setiap makhluk
hidup menjadi berbeda.
Apa yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman gen?
Keanekaragaman gen dapat terjadi akibat perkawinan antarmakhluk hidup
sejenis (satu spesies). Susunan gen suatu individu berasal dari kedua
induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari kedua induk
tersebut akan mengakibatkan keanekaragaman individu dalam satu spesies
berupa varietas-varietas yang terjadi secara alami. Keanekaragaman gen
juga dapat terjadi secara buatan melalui perkawinan silang.
Keanekaragaman gen secara alami dan buatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Keanekaragaman gen secara alami dan buatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Misalnya anggur yang biasanya ditanam di daerah
dingin, kemudian ditanam di daerah panas maka buah yang dihasilkan akan
berbeda. Pada daerah dingin tanaman anggur berbuah besar dan manis.
Apabila ditanam di daerah panas,
tanaman anggur berbuah kecil dan masam.
tanaman anggur berbuah kecil dan masam.
2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang
terdapat pada makhluk hidup antarjenis (interspesies) dalam satu marga.
Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen.
Hal ini karena perbedaan antarspesies makhluk hidup dalam satu marga
lebih mencolok daripada perbedaan antarindividu dalam satu spesies,
misal tumbuhan sirsak dan srikaya. Keduanya termasuk dalam genus yang
sama yaitu Annona. Namun, keduanya mempunyai ciri-ciri fisik berbeda.
Perhatikan gambar berikut!
3. Keanekaragaman Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat makhluk hidup dan
lingkungan. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup melakukan hubungan
timbal balik, baik antarmakhluk hidup maupun makhluk hidup dengan
lingkungannya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di
dalam ekosistem.
Apa yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman
tingkat ekosistem? Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat
adanya perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis ini
mengakibatkan terjadinya perbedaan iklim.
Pada iklim yang berbeda pasti terdapat perbedaan
temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama
penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis tumbuhan
(flora) dan hewan (fauna) yang hidup di suatu daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar