Kamis, 07 Februari 2013

Banjir 5, 10, 50 tahunan itu tidak ada.


Sering kita mendengar adanya istilah banjir 3 tahunan atau banjir 5 tahunan atau bahkan seratus tahunan dsb. Secara ilmiah tidak ada istilah tehnis banjir dengan periodisasi ini. Dibawah ini penjelasan sedikit dari salah  geolog, Agus Karyanantio Tirto tentang berulangnya banjir ini.
  "Katanya dunia ini dipenuhi siklus-siklus, kan mungkin saja ada yang berulang”
“Bahwa ada perulangan itu benar adanya. Namun yg dimaksud lima atau sepuluh tahunan itu bukan sesederhana begitu. Lebih sering itu karena kebetulan”
Sebetulnya tidak ada banjir memiliki siklus, tiap tahun kondisi cuaca tidak sama, maka kandungan uap air di awan juga tidak sama, belum faktor yang mempengaruhi kondensasi di awan sangat banyak. Apalagi saat ini cuaca sangat cepat berubah tidak seperti tahun 70-an.

Pak Agus KT yg bekerja di bidang Pengairan menjelaskan tidak ada istilah siklus banjir, yang ada siklus hidrologi. Dalam perencanaan As dam dan Spill Way memang ada istilah Debit banjir rancangan, apakah pakai Q.25 atau Q.50 atau Q.100 itu hanya untuk perhitungan terhadap antisipasi terhadap debit maksimum yang mungkin terjadi.
Faktor banjir yang dipengaruhi oleh :
  1. Besarnya Curah hujan, jika intensitas hujan > 100 mm/hari dengan durasi > 3 jam, pada DAS yang gundul sudah cukup untuk memicu banjir.
  2. Apakah air hujan dibiarkan melimpas di sungai atau sebagian ditampung di Waduk dan sebagian dimasukkan sumur resapan, telaga resapan, jika hal itu tidak ada, jelas memicu banjir.
  3. Manajemen Sungai,
Teknik pengaturan pintu saja tidak cukup untuk mencegah banjir, jika pengaliran air banyak tersumbat oleh sampah maka pasti dengan pertambahan debit air akan naik melewati bibir sungai dan banjir.
Jadi tidak ada siklus banjir 5 tahunan atau 10 tahunan karena parameternya sangat banyak dan kondisi cuaca tidak pernah sama, adapun mungkin pernah 5 tahun terulang banjir , itu hanya kebetulan, tetapi tidak mungkin 5 th berikutnya banjir lagi, begitu tehnisnya.
snowcover[1]Desebelah ini sebuah time series data atau grafik sesuai waktu sejak ratusan tahun yang lalu yang menunjukkan ketinggian muka air laut serta suhu rata-rata permukaan bumi. Terlihat dalam grafik dibawah bahwa tidak ada perulangan tegas selama 10 tahunan, 20 tahunan atau seratus tahunan.

Hurst “peramal” hidrologi yang handal.

Pada tahun 1951 seorang ahli hidrologi yang akan membuat bendungan Sungai Nil di Mesir menemukan rumusan untuk memperkirakan tinggi Bendungan yang mampu menampung hujan besar dalam 100 tahun. Namun waktu itu data curah hujan yang dimilikinya hanya curah hujan 20 tahun terakhir. Sehingga sulit menentukan seberapa besar kapasitas bendungan yang akan dibangunnya.
Dengan metode Hurst inilah diperkirakan kapasitas bendungan supaya tahan dalam 50 tahun, 100 tahun dst.Menurut Hurst, even selanjutnya ditentukan even sebelumnya.
Secara sederhana prediksi hujan dapat dilakukan dengan cara mudah, begini :
“Kalau hari ini hujan maka besok juga akan hujan, dengan kepastian diatas 80%”.
Nah silahkan saja melakukan pengamatan dengan outcome Ya (hujan) dan Tidak (cerah). Lakukan selama setahun juga boleh, kalau mau.
Angka 82% ini bukan mejik atau jopa-japu, ini dikembangkan oleh Hurst  dikenal dengan “Hurst phenomena“. Sebuah analisa data series. angka 0.82 merupakan nilai kemungkinan saat ini mempengaruhi masa depan. H atau disebut juga Hurst exponen.
Dengan Husrt analysis maka sebuah data series yang random akan memiliki nilai 0.5. Artinya angka random utk next event tidak bergantung dari saat ini dan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar